Thursday, 12 January 2012

Apa Sih Resolusi Hidup Itu

Aye aye, Para Pembaca!

Kini kita telah memasuki awal tahun 2012. Biasanya sebagian orang menyiapkan diri untuk membuat resolusi hidup (bukan resolusi kamera atau resolusi industri atau masa resolusi! Hehee...) pada masa peralihan tahun, yaitu dari menjelang akhir tahun hingga awal suatu tahun. Berbicara mengenai resolusi, sepertinya belum semua orang memahami arti dan makna dari resolusi yang benar, karena sesungguhnya suatu resolusi dibuat dengan tujuan dan tekad yang jelas sehingga menghasilkan dampak atau manfaat nyata.

Sesuai dengan judul artikel kita saat ini, saya ingin memaparkan kutipan tentang Resolusi yang Bertujuan untuk kita semua. Berikut di bawah inilah kutipannya. Selamat membaca! Semoga bermanfaat!


Resolusi yang Bertujuan

Lusia Kus Anna | Senin, 9 Januari 2012 | 12:04 WIB


Oleh Agustine Dwiputri

Di akhir tahun lama dan awal tahun baru, banyak ajakan agar kita melakukan perenungan dan resolusi agar dapat meningkatkan berbagai aspek kehidupan secara lebih baik. Apakah ”niat” baik tersebut dapat terwujud? Banyak orang yang lewat bulan ketiga sudah melupakannya dan kembali ke pola lamanya.

Mengapa demikian? Salah satu kemungkinan adalah karena kita terlalu muluk dan abstrak menginginkan suatu perubahan. Padahal, menentukan resolusi agar kita benar-benar berhasil mengubah diri harus ada tujuannya (purposeful). Mari kita coba membahasnya bersama.

Apakah yang dimaksud dengan resolusi bertujuan itu? Jika kita berkata ”saya ingin tahun ini menjadi orang yang lebih baik, atau bisa lebih berhemat dan menabung’, resolusi yang kita ucapkan ini belum jelas tujuannya. Apa arti spesifik menjadi orang baik? Apakah mengurangi kebiasaan suka mencela perilaku orang atau lebih bisa mengelola emosi marah atau lebih banyak menolong orang lain yang memerlukan bantuan?

Menurut Linda K Popov (1997), bertujuan adalah memiliki fokus yang jelas. Jika Anda ingin mencapai sesuatu, Anda bekerja ke suatu arah, Anda bertindak ke suatu tujuan. Untuk menjadi bertujuan berarti berkonsentrasi pada sesuatu. Anda memusatkan pikiran sehingga Anda dapat menjaga tujuan Anda. Anda juga terus setia pada tujuan Anda, tidak peduli apa pun yang terjadi.

Beberapa orang acap kali hanya membiarkan segala sesuatu terjadi begitu saja. Sementara seseorang yang bertujuan, membuat segala sesuatu dapat terwujud. Tentunya tanpa melupakan bantuan dari Yang Mahakuasa, ketika memiliki tujuan, Anda dapat mencapai apa saja yang Anda mau.

Tahu alasan

Mengapa kita melatih beresolusi bertujuan? Jika dalam membuat resolusi kita tidak bertujuan, kita akan menjadi bingung. Kita akan kehilangan jejak dari apa yang kita lakukan, kita membiarkan diri terganggu, dan semua upaya akan hilang. Tanpa suatu ”rasa” bertujuan, kita tidak akan tahu alasan melakukan sesuatu, dan ketika keadaan menjadi sulit, kita acap kali hanya akan menyerah.

Misalnya, saya beresolusi untuk menurunkan berat badan sebanyak 5 kg tanpa mempertimbangkan alasan yang jelas, yaitu saya sudah mulai berumur di atas 50 tahun sehingga kemungkinan tulang kaki saya akan tidak kuat menyangga badan. Saya hanya beranggapan langsing itu pasti indah saja. Maka, ketika di tengah tahun banyak undangan makan, saya sudah lupa dengan rencana berdiet saya, apalagi teman-teman selalu mengatakan bahwa saya tidak terlalu gemuk, hidup hanya sekali kok dibikin sengsara, dan seterusnyanya.

Tanpa tujuan yang jelas, mungkin pikiran kita akan tersebar ke mana-mana. Kita akan dikelilingi oleh segala macam ”proyek” yang belum selesai dan tak satu pun dari hal tersebut benar-benar bisa tuntas. Semua waktu dan usaha kita akan menjadi sia-sia.

Bagaimana kita melatih agar resolusi bertujuan? Menjadi seseorang yang bertujuan dimulai dengan suatu visi tentang apa yang ingin kita lakukan. Kita bertujuan ketika kita memutuskan untuk melakukan sesuatu yang penting untuk kita atau untuk seseorang yang penting bagi kita.

Sebelum kita memulai sesuatu, tanyakan kepada diri sendiri, ”Apa yang benar-benar ingin saya capai?” Ini adalah visi dan tujuan kita. Kemudian tanya kepada diri sendiri, ”Apa yang membuat hal ini begitu penting bagi saya?” Jawaban terhadap hal ini adalah tujuan kita. Sekarang kita siap untuk bertindak.

Ketika kita bertindak, terus bertanya kepada diri sendiri, ”Apakah yang saya lakukan akan membantu saya mencapai tujuan saya?” Jika jawabannya adalah ”Ya”, kita benar-benar perlu berkonsentrasi keras dalam menjalankannya. Jika jawabannya ”Tidak”, kita perlu mengubahnya.

Jika sesuatu hal muncul untuk mengalihkan perhatian kita, cobalah berusaha keras menolaknya. Kembali ke tujuan kita secepat kita bisa.

Kita harus melakukan berbagai hal satu per satu, dengan kepedulian dan berkonsentrasi. Jadi, jangan membiarkan diri kita terpecah ke berbagai arah dengan mencoba melakukan semuanya sekaligus.

Sesering mungkin melakukan afirmasi sebagai berikut: ”Saya memiliki tujuan, saya jelas tentang apa yang saya lakukan dan mengapa saya melakukannya, saya berkonsentrasi pada apa yang paling penting. Dengan bantuan Tuhan, saya dapat menyelesaikan hal- hal besar” (Linda K Popov, 1997).

Rangkuman

Tanda-tanda keberhasilan bahwa resolusi kita bertujuan adalah:

- jika kita punya visi yang jelas mengenai apa yang ingin kita capai

- kita tahu persis mengapa kita ingin mencapainya

- kita mengonsentrasikan upaya-upaya kita pada hasil akhir

- menjaga diri dari gangguan dan pengalihan perhatian

- melakukan satu hal dalam satu waktu dan menyelesaikan dulu hal yang sudah kita mulai itu

- kembali ke tujuan semula jika kita sudah agak menyimpang

- bertahan terus sampai kita mendapat hasilnya.

Selamat beresolusi yang bertujuan pada tahun 2012, semoga sukses!

Artikel ini dipersembahkan oleh:
 
Sumber: Kompas Cetak

No comments:

Post a Comment