Kehidupan ini begitu indah. Kehidupan ini begitu menarik. Kehidupan ini pun begitu unik.
Pada awal kehidupannya, manusia dilahirkan, kemudian bertumbuh besar secara jasmani dan berkembang secara rohani dan mental.
Ketika manusia dilahirkan, pasti Tuhan memiliki tujuan dalam mengizinkannya hadir di dunia ini.
Tuhan pun mengaruniakan kemampuan dan talenta pada diri setiap manusia, baik secara jasmani maupun rohani.
Karena setiap manusia telah dikaruniai dengan berbagai talenta oleh Tuhan, maka hendaknya setiap manusia menggunakan talentanya dengan maksimal dan benar.
Namun masih ada sebagian manusia yang merasa kurang bersyukur terhadap kehidupannya, karena mereka merasa belum memperoleh sesuatu yang berarti dan berkesan di dalam hidupnya, akibatnya sebagian dari mereka lebih memilih untuk berdiam diri, bermalas-malasan, dan bergantung diri pada orang lain sehingga mereka tidak memperoleh peningkatan kualitas hidup selama hidup mereka.
Hal tersebut tentu sangat tidak baik karena dapat berdampak terhadap orang lain dan generasi selanjutnya.
Pada hakekatnya setiap orang mendambakan suatu kesuksesan di dalam hidupnya.
Definisi dari kesuksesan bagi setiap orang belum tentu sama. Sebagian orang mendefinisikan kesuksesan merupakan suatu kondisi hidup yang bergelimang harta. Sebagian orang mendefinisikan kesuksesan sebagai tercapainya kepuasan diri dalam bentuk apa pun. Ada pula sebagian orang yang beranggapan bahwa kesuksesan adalah hidup berintegritas untuk memuliakan Tuhan (Jiaelaahhh...Orang-orang suci euy!Hehe...).
(Kembali serius dan fokus)
Ya, setiap orang memang ingin hidupnya sukses dan hal tersebut sah-sah saja ketika setiap orang memiliki pandangan dan metodenya tersendiri dalam meraih arti kesuksesannya.
Tetapi satu hal yang pasti adalah kesuksesan itu harus bersifat dan dapat berdampak positif bagi kehidupan orang lain.
Ketika kita telah merasa sukses, misalnya secara finansial (keuangan), namun kita tidak memiliki kesadaran dan kepekaan untuk bersyukur melalui amal dan berbagi dengan orang-orang di sekitar kita, khususnya terhadap orang-orang terdekat, maka sesungguhnya kita belum sukses, karena hal baik yang kita peroleh tidak berdampak positif bagi orang lain, bahkan cerita kesuksesan kita pun belum layak untuk dijadikan teladan dan inspirasi bagi orang lain.
Begitu pula ketika kita termotivasi untuk sukses karena kita terinspirasi oleh kesuksesan orang lain. Kita tidak boleh hanya cukup tergugah dan terkagum-kagum pada kisah kesuksesan orang tersebut dan tetap "diam di tempat", tidak berbuat apa-apa, atau no action. Kita harus lekas berinisiatif untuk menentukan impian, tujuan, kemudian menciptakan strategi dan bergerak maju! Kita harus melakukan sesuatu yang bersifat positif dan berkelanjutan! Meskipun hal positif yang harus kita lakukan bukanlah hal yang mengasyikan, namun kita harus berusaha untuk menikmatinya hingga menjadi sesuatu yang benar-benar nikmat dan berarti!
Ya, lekaslah ambil tindakan, Saudara-saudariku! Jangan hanya berdiam diri! Pikirkan dan rencanakan suatu hal baik! Gapailah kesuksesanmu! Perbuatlah segala hal positif yang Saudara kerjakan dengan segenap hati! Perbuatlah hal tersebut untuk melayani Tuhan dan sesama! Untuk kebaikan bersama! Dan senantiasalah berdoa dan mengucap syukur kepada Tuhan dalam segala situasi dan kondisi, karena Tuhan pasti memiliki rencana yang indah di dalam hidup Saudara. Amen.